Daftar Isi
POSJOS.COM – Pesta Meriah Setelah di Cerai: Tradisi Unik Wanita Mauritania | Pernikahan dianggap sebagai momen indah yang menyatukan dua insan, sementara perceraian dihindari karena berpotensi merusak hubungan kekerabatan. Namun, pandangan ini berbeda di Mauritania, Afrika, yang memiliki tradisi unik terkait perceraian.
Pesta Meriah Setelah Kata Cerai
NB : Postingan ini sudah di update menjadi postingan video. Anda bisa “BERALIH KE VERSI VIDEO” atau tetap di sini untuk melanjutkan membaca
Perceraian di Mauritania tidak hanya dilihat sebagai akhir, tetapi juga sebagai awal yang layak dirayakan. Setelah kata cerai ditetapkan, perempuan yang diceraikan atau keluarganya mengadakan pesta meriah dengan musik, gendrang, dan rebana, menciptakan suasana kemenangan atas suami yang telah menceraikannya.
Masa Indah dan Pesta Kemenangan
Selama masa idah, perempuan yang diceraikan menerima dukungan dari teman dan kerabat perempuan. Di akhir masa idah, sebuah pesta meriah diadakan dengan kehadiran artis atau hiburan untuk merayakan kebebasan perempuan yang telah mencapai keputusan untuk berpisah.
Tradisi yang Menguatkan Perempuan
Pesta ini bukan hanya untuk merayakan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan moral dan kompensasi atas penderitaan perempuan yang bercerai. Dukungan psikologis, keuangan, dan kompensasi status sosial merupakan bagian dari tradisi yang telah berlangsung selama ratusan tahun.
Dampak Positif dan Negatif
Meskipun memberikan dukungan positif, pesta perceraian juga dianggap berkontribusi pada peningkatan angka perceraian di Mauritania. Sosiolog menyoroti kelonggaran masyarakat terhadap perceraian sebagai faktor utama, sementara ahli mencatat dampak sosial yang signifikan.
Pasar Janda dan Kemandirian Finansial
Pentingnya dukungan keluarga terlihat dalam adanya “pasar janda” di ibukota Mauritania, di mana para janda menjual berbagai kebutuhan wanita. Mereka diberi modal usaha untuk menjalankan bisnis sederhana, mendukung kemandirian finansial.
Tantangan yang Dihadapi Mauritania
Meskipun pesta perceraian memberikan nilai positif bagi perempuan yang bercerai, Mauritania juga menghadapi tantangan tingginya angka perceraian. Para peneliti sosial menyoroti perlunya menjaga stabilitas keluarga dan memahami dampak sosial yang terkait dengan tradisi ini.
NB : Postingan ini sudah di update menjadi postingan video. Anda bisa “BERALIH KE VERSI VIDEO” atau tetap di sini untuk melanjutkan membaca
Dengan adanya tradisi unik ini, Mauritania menciptakan suatu paradoks di mana perayaan perceraian turut membawa dampak sosial yang perlu diperhatikan.