Kisah Nabi Muhammad dicekik pendeta Yahudi didepan Umar Bin Khattab – Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sobat pembaca setia Sipjos.com. Kali ini, kami akan membawa Anda ke dalam peristiwa bersejarah yang menunjukkan kebijaksanaan dan kesabaran Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam menghadapi tantangan yang datang dari berbagai lapisan masyarakat.
NB : Postingan ini sudah di update menjadi postingan video. Anda bisa “BERALIH KE VERSI VIDEO” atau tetap di sini untuk melanjutkan membaca
Scroll Untuk Terus MembacaScroll Untuk Terus Membaca
Kisah ini mengambil tempat di Madinah, di mana Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam hidup bersama para sahabatnya. Salah satu tokoh penting pada masa itu adalah Zaid bin S, seorang pedagang terkemuka yang juga seorang ahli Taurat yang sangat dihormati oleh komunitas Yahudi Madinah. Meskipun Zaid mengetahui kabar kenabian Rasulullah seperti yang tercatat dalam Taurat dan Injil, dia enggan mengakuinya.
Ketika Rasulullah berutang kepadanya, Zaid hanya melayani Nabi sebagai orang biasa dan terus menunda pembayaran. Hingga suatu hari, Zaid datang ke masjid Rasulullah dalam keadaan marah. Tanpa basa-basi, dia mencoba memenggal kepala Nabi Muhammad. Namun, reaksi Umar Bin Khattab yang juga hadir di tempat itu membantu meredakan situasi tersebut.
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam yang saat itu tercekik, dengan bijaksana, meminta Zaid untuk menyebut nama orang yang berutang padanya. Zaid akhirnya mengungkapkan bahwa itu adalah Muhammad. Nabi kemudian memerintahkan Umar untuk membayar utang tersebut.
Namun, Zaid mengambil kesempatan ini untuk memperkeruh situasi. Dia meminta bukan hanya pembayaran utang, tetapi juga tambahan kurma sebagai hukuman atas orang Quraisy yang suka menunda-nunda pembayaran. Umar pun pergi untuk mengambil kurma.
Saat Umar hendak memberikan kurma kepada Zaid, sang pendeta Yahudi ini menolak dan bahkan menuntut Umar untuk menjatuhkannya ke dalam karung yang sedang dia isi. Ini adalah momen yang memperlihatkan keteguhan Nabi Muhammad dalam menghadapi tantangan dan hinaan.
Selama peristiwa ini, kita melihat interaksi antara Nabi Muhammad dan Zaid bin S yang mewakili masyarakat Yahudi di Madinah. Meskipun ada ketegangan, Nabi tetap menunjukkan kesabaran dan bijaksana dalam menyelesaikan masalah. Hal ini menggambarkan sikap Nabi yang berusaha menjalin hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat di Madinah.
Sejarah ini mengajarkan kita tentang pentingnya berdialog, menghormati perbedaan, dan menjaga kesabaran dalam menghadapi situasi sulit. Kami mengundang Anda, Sobat pembaca, untuk terus mengikuti perkembangan berita dan artikel menarik lainnya di situs web kami, Sipjos.com.
Semoga kisah ini memberikan wawasan yang berharga dan menginspirasi kita semua. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Info : Situs posjos.com sedang dalam proses migrasi konten. Dari semula konten artikel, sebagian akan di sempurnakan menjadi konten video. Anda bisa membuka postingan versi video di halaman ini. Untuk postingan dalam format audio buka di sini. Ikuti juga posjos.com di Tiktok.