Daftar Isi
POSJOS.COM – Kasus Vina Cirebon: Eks Kapolda Jabar Sebut Biaya Tes DNA Pegi Setiawan Bikin Duit Jebol | Kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon kembali mencuat ke publik.
Minimnya alat bukti berbasis scientific crime investigation membuat polisi masih bingung untuk menguatkan Pegi Setiawan sebagai tersangka utama. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kasus ini.
Minimnya Alat Bukti dalam Kasus Vina dan Eki
Belum terurainya kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon disebabkan oleh kurangnya alat bukti berbasis scientific crime investigation.
NB : Jika merasa tulisan pada artikel ini kurang jelas, Silahkan “BERALIH KE VERSI VIDEO” atau tetap di sini untuk melanjutkan membaca
Polisi masih mengalami kesulitan untuk menguatkan Pegi Setiawan sebagai tersangka utama di balik pembunuhan tersebut. Keraguan juga muncul mengenai apakah Pegi betul-betul melakukan pemerkosaan terhadap Vina.
Pakar Psikologi Forensik Angkat Bicara
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, dalam konferensi pers Polda Jawa Barat, menyebutkan bahwa Pegi Setiawan diduga melakukan pemerkosaan. Namun, dalam isi putusan, Pegi tidak memerkosa, melainkan meraba dan menciumi korban.
Reza menegaskan bahwa seharusnya pihak kepolisian melakukan uji DNA untuk benar-benar mengetahui siapa pelaku pemerkosaan dan pembunuhan tersebut.
Eks Kapolda Jabar: Biaya Uji DNA Membuat Kantong Jebol
Mantan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Purnawirawan Anton Charliyan, menjelaskan bahwa pihak penyidik kala itu tidak melakukan uji DNA dalam penanganan kasus Vina dan Eki.
Anton mengakui bahwa pembuktiannya sudah cukup untuk membawa para pelaku ke pengadilan. Selain itu, alasan Polda Jawa Barat tidak melakukan uji DNA adalah karena biayanya cukup membebani anggaran.
Alasan Tidak Dilakukannya Uji DNA
Eks Kapolda Jawa Barat menyebutkan bahwa biaya uji DNA membuat kantong jebol. Menurutnya, pada saat dilakukan eksumasi oleh dokter forensik, pihak penyidik tidak meminta untuk dilakukan uji DNA.
Alhasil, polisi tampak kewalahan menangani kasus yang kini kembali mencuat ke publik karena minimnya bukti.
Kritik Terhadap Penanganan Kasus
Beberapa pihak mengkritik langkah Polda Jawa Barat yang tidak melakukan uji DNA. Tanpa bukti scientific crime investigation yang kuat, kasus ini berpotensi sulit dipecahkan dengan tuntas.
Pentingnya Uji DNA dalam Penyelidikan Kriminal
Uji DNA merupakan salah satu metode penting dalam penyelidikan kriminal untuk memastikan siapa pelaku sebenarnya.
Ketiadaan uji DNA dalam kasus ini menimbulkan pertanyaan mengenai keakuratan bukti yang ada dan kepastian hukum bagi para tersangka.
Kesimpulan
Kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon masih menjadi misteri yang belum terpecahkan sepenuhnya. Minimnya alat bukti berbasis scientific crime investigation, serta tidak dilakukannya uji DNA, menambah kerumitan penyelidikan.
Biaya yang membebani menjadi salah satu alasan tidak dilakukannya uji DNA, menurut Eks Kapolda Jawa Barat. Diharapkan, ke depannya, pihak kepolisian dapat memperkuat metode penyelidikan agar kasus seperti ini dapat segera terungkap dengan jelas dan adil.
Referensi
NB : Jika merasa tulisan pada artikel ini kurang jelas, Silahkan “BERALIH KE VERSI VIDEO” Terima Kasih sudah berkunjung ke situs kami
– [Kasus Vina dan Eki di Cirebon](https://www.tribunnews.com/)
– [Pentingnya Uji DNA dalam Penyelidikan Kriminal](https://www.liputan6.com/news/)
– [Kritik terhadap Penanganan Kasus Kriminal](https://www.kompas.com/)
Artikel ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kasus Vina dan Eki di Cirebon serta pentingnya penggunaan bukti scientific crime investigation dalam penyelidikan kriminal.