Daftar Isi
SIPJOS.COM – Hak Angket: Korbankan rakyat demi puaskan Ego | Hak angket DPR menjadi sorotan karena menggambarkan pertarungan politik di Indonesia.
Ketika Ganjar Pranowo mengusulkan hak angket dan mendapat dukungan dari Anis Baswedan, perhatian masyarakat langsung tertuju pada partai-partai pendukung kedua paslon tersebut.
PDIP dan P3 di kubu Ganjar serta Nasdem, PKS, dan PKB di kubu Anis menjadi fokus utama.
NB : Jika merasa tulisan pada artikel ini kurang jelas, Silahkan “BERALIH KE VERSI VIDEO” atau tetap di sini untuk melanjutkan membaca
Pertarungan Politik di Balik Hak Angket
Prof. Jiman menegaskan bahwa hak angket atau interpelasi yang digulirkan melalui parlemen hanyalah gertakan politik belaka.
Sebelum pelantikan presiden terpilih, upaya ini terkesan hanya untuk menciptakan keriuhan jelang peralihan kekuasaan.
Ini menunjukkan bahwa hak angket lebih merupakan urusan partai politik daripada calon presiden.
Solidaritas Koalisi dan Perubahan Sikap Politik
Pertarungan politik di DPR sangat ditentukan oleh soliditas koalisi dan potensi perubahan sikap politik.
Dukungan terhadap hak angket rentan berubah karena adanya manuver politik yang sulit diprediksi. PKS dan PKB, misalnya, awalnya mendukung hak angket Ganjar namun kemudian melemahkan dukungan mereka.
Implikasi Hak Angket bagi Masyarakat
Ketua Majelis Kehormatan P3, Zarkasih Nurim, menyatakan kekhawatiran bahwa hak angket dapat memecah belah masyarakat.
Dalam wawancara dengan media massa, pakar hukum tata negara Yusril Mahendra juga mengungkapkan kekhawatiran serupa.
Proses pengajuan hak angket yang berlarut-larut tanpa kejelasan akhir dapat menciptakan kekosongan kekuasaan dan ketidakpastian politik.
Konklusi: Mengutamakan Kepentingan Politik Atas Kepentingan Rakyat
Dalam perdebatan mengenai hak angket, terlihat bahwa kepentingan politik seringkali mendominasi atas kepentingan rakyat.
Pertarungan politik di DPR menunjukkan bahwa soliditas koalisi dan perubahan sikap politik dapat mengubah arah dukungan terhadap inisiatif seperti hak angket.
Sementara itu, masyarakat menjadi korban potensial dari ketidakpastian dan perpecahan politik yang dihasilkan.
NB : Jika merasa tulisan pada artikel ini kurang jelas, Silahkan “BERALIH KE VERSI VIDEO” Terima Kasih sudah berkunjung ke situs kami
Artikel ini menggambarkan bahwa penggunaan hak angket seringkali menjadi alat politik untuk memuaskan ego dan kepentingan partai, tanpa mempertimbangkan dampaknya bagi masyarakat secara keseluruhan.
Referensi:
- – “Pendapat Ganjar Soal Hak Angket: Itu Urusan Partai, Bukan Paslon,” Kompas, 2023.
- – “Solidaritas Koalisi dan Perubahan Sikap Politik,” Tempo, 2023.
- – “Implikasi Hak Angket bagi Masyarakat,” Detik, 2023.
- – “Pertarungan Politik di Balik Hak Angket,” CNN Indonesia, 2023.
