Scroll untuk baca artikel
BeritaDunia

Qatar: Negara Tanpa Sungai Yang Berperang Melawan Krisis Air

×

Qatar: Negara Tanpa Sungai Yang Berperang Melawan Krisis Air

Sebarkan artikel ini
Posjos.com - Negara Qatar Negara Tanpa Sungai. Negara Qatar Krisis Air. Negara Tanpa Sungai Negara Qatar Yang Krisis Air
Hashtag dan ilustrasigambar Posjos.com - Negara Qatar Negara Tanpa Sungai. Negara Qatar Krisis Air. Negara Tanpa Sungai Negara Qatar Yang Krisis Air

Qatar: Negara Tanpa Sungai Yang Berperang Melawan Krisis Air – Qatar, sebuah negara yang gemerlap dengan kekayaan dari industri minyaknya, juga menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022. Namun, di balik kemewahan dan prestasi ekonominya, Qatar menghadapi krisis serius terkait akses terhadap air bersih.

NB : Postingan ini sudah di update menjadi postingan video. Anda bisa “BERALIH KE VERSI VIDEO” atau tetap di sini untuk melanjutkan membaca

Scroll Untuk Terus Membaca
Scroll Untuk Terus Membaca

Dalam laporan tinjauan populasi dunia, Qatar menempati peringkat teratas sebagai negara yang paling membutuhkan pasokan air bersih. Kurangnya sumber air alami dan iklim gurun yang panas menjadi hambatan utama, memaksa Qatar mencari solusi kreatif.

Dengan 70% total kebutuhan airnya dipenuhi melalui desalinasi air laut, Qatar memiliki lebih dari 20 pabrik desalinasi. Meskipun mahal, negara ini mampu menanggung biaya tinggi ini berkat sumber daya finansial yang melimpah dari industri minyaknya.

Ironisnya, Qatar, yang menghadapi krisis air, juga memiliki tingkat konsumsi air domestik tertinggi di dunia. Peningkatan pasokan air menjadi fokus utama saat Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA, meningkatkan kebutuhan air untuk memelihara lapangan stadion dan memenuhi konsumsi rumah tangga.

Pada tahun 2017, embargo dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain menyebabkan Qatar kehilangan akses pada sumber air impornya. Meskipun embargo dicabut pada 2021, Qatar tetap berkomitmen untuk mengurangi ketergantungannya pada impor air.

Dalam upaya untuk mengatasi krisis, Qatar mengembangkan tiga sumber utama: desalinasi, air tanah, dan pengolahan limbah air. Dengan cadangan minyak yang mencapai 25.244 miliar barrel pada 2023, negara ini memiliki keuntungan finansial untuk mengatasi tantangan pasokan air.