Scroll untuk baca artikel
BeritaBisnisTeknologi

Pengembangan Bio-Fuel Segera Berjalan Singkong Dan Tebu Jadi Sumbernya

×

Pengembangan Bio-Fuel Segera Berjalan Singkong Dan Tebu Jadi Sumbernya

Sebarkan artikel ini
posjos.com — Pengembangan Bio-fuel singkong dan tebu jadi sumbernya. tebu dan singkong jadi Bio-fuel penganti BBM
Hashtag Dan Ilustrasi Gambar posjos.com — Pengembangan Bio-fuel singkong dan tebu jadi sumbernya. tebu dan singkong jadi Bio-fuel penganti BBM

POSJOS.COMPengembangan Bio-fuel segera berjalan: Singkong dan tebu jadi sumbernya

Misi Pengurangan Ketergantungan Terhadap BBM

Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM), program mengganti bahan bakar minyak dengan bioetanol menjadi salah satu prioritas utama yang diemban oleh Prabowo Gibran setelah dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada tahun 2024.

Scroll Untuk Terus Membaca
Scroll Untuk Terus Membaca

Prabowo telah secara konsisten menyuarakan komitmennya untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, dan menggantikannya dengan sumber energi terbarukan, termasuk bioetanol.

NB : Jika merasa tulisan pada artikel ini kurang jelas, Silahkan “BERALIH KE VERSI VIDEO” atau tetap di sini untuk melanjutkan membaca

Potensi Singkong dan Tebu sebagai Bahan Bakar Terbarukan

Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan bioetanol dari tanaman singkong dan tebu.

Kedua jenis tanaman ini tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia, sehingga dapat menjadi sumber energi terbarukan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Salah satu negara yang telah sukses mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi melalui penggunaan bioetanol adalah Brazil.

Keberhasilan Brazil dalam Mengurangi Ketergantungan Terhadap BBM

Brazil telah memberikan contoh keberhasilan dalam penggunaan bioetanol berbasis tebu sebagai pengganti bahan bakar minyak. Program ini telah berlangsung sejak tahun 1970 dan berhasil mengurangi penggunaan BBM hingga 40% dari kebutuhan nasional.

Kesuksesan Brazil dalam menggunakan bioetanol berbasis tebu tidak hanya menciptakan stabilitas ketahanan energi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan stabilitas ekonomi yang signifikan.

Baca Juga :   Inovasi dalam dunia teknologi

Upaya Negara-Negara Lain dalam Mengembangkan Bio-fuel

Selain Brazil, sejumlah negara lain juga telah berupaya menggunakan bioetanol berbasis tebu dan singkong sebagai alternatif energi terbarukan. Negara-negara seperti Cina, Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara Asia telah melakukan upaya serupa.

Indonesia, sebagai salah satu produsen singkong terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan singkong sebagai bahan baku untuk bioetanol.

Potensi Singkong di Indonesia

Pada tahun 2020, produksi singkong di Indonesia mencapai 18,3 juta ton dengan sentra perkebunan tersebar di 13 provinsi. Penggantian BBM dengan etanol berbasis singkong telah dilakukan oleh masyarakat dalam skala rumahan, seperti contoh kisah seorang warga di Sukabumi pada tahun 2007 yang berhasil mengubah singkong menjadi bioetanol dan menjualnya kepada masyarakat sekitar.

Tantangan dan Harapan di Masa Depan

Pengembangan bioetanol dari singkong dan tebu memang memiliki potensi besar di Indonesia. Namun, diperlukan keinginan politik dari pemerintah untuk mewujudkannya.

Prabowo Gibran telah menegaskan komitmennya dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar berbasis fosil, dan penggunaan singkong sebagai salah satu sumber bioetanol menjadi langkah awal yang sangat menjanjikan dalam membangun kemandirian energi negara.

Dengan demikian, pengembangan bio-fuel dari singkong dan tebu bukan hanya merupakan inisiatif yang masuk akal, tetapi juga dapat menjadi solusi yang berkelanjutan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi Indonesia.

NB : Jika merasa tulisan pada artikel ini kurang jelas, Silahkan “BERALIH KE VERSI VIDEO” Terima Kasih sudah berkunjung ke situs kami

Semua pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat, perlu bekerja sama untuk mewujudkan visi tersebut.